Rabu, 27 Juni 2012

seperti kopi

Cinta bisa merubah segalanya. Termasuk gue. dulu rasa patah hati pernah gue rasakan ( gini gini gue juga pernah patah hati ) …itu sangat membuat gue merasa ‘tersiksa’ . bawaannya mau sendiri dulu, nggak ingin mengenal cowok ( nah lo ) maksudnya cewek  lagi. Dan yang pasti gue jadi demen banget dengarin lagu mellow. Itulah sidrom patah hati .
Tapi kali ini gue nggak mau bahas patah hati, yang barusan cuma pembukaannya aja. Gue mau ngebahas tentang cinta. Cinta yang ( mungkin ) bisa di banggakan semua orang. Termasuk gue. yah…gue tau kalo udah ngomongin cinta ,,, yang kebayang sama kalian adalah GALAUU lagi GALAUU lagi. Tapi yang harus kalian tau , nggak selamanya cinta itu bikin galauu.
Cinta itu layaknya bunglon. Bunglon untuk diri sendiri. Kenapa harus bunglon? Jawabnya sebenarnya simple aja. Bunglon itu binatang yang bisa berubah warna. Trus cinta itu seperti binatang gitu ? . ya… bukan lah, bagok banget sih sampai mikir kayak gitu. Maksud gue cinta itu seperti bunglon. Karena cinta itu bisa merubah warna hati kita semaunya dia (cinta).
Kalo masih belom ngerti. Cinta itu kadang menjadi warna PINK, atau kadang jadi warna pelangi. Tergantung sama dan dimana dia tumbuh. Contohnya: diri gue. dulu waktu sma gue pernah suka sama seorang cewek ( ini beneran ) . waktu itu gue kelas 1 sma dan gue satu kelas sama ne cewek .
Yah…standar anak cowok zaman gue dulu , gue termasuk anak yang standar alias lumayan nakal . pada saat itu warna cinta gue kira kira lagi merah sembam . Ibaratnya orang yang berani tapi sebenarnya penakut. Hingga akhirnya gue dipertemukan tuhan dengan dia. *alahsokswit.
Dia yang mulai menyita perhatian gue. membuat gue ingin keluar dari standar anak cowok . ( tolong jangan bayangin gue tiba-tiba pengen ganti jenis kelamin, jangan itu terlalu eksterem ) . gue tiba tiba rajin di kelas, karena waktu itu ada dia , gue tiba tiba nggak pernah cabut lagi karena waktu itu ada dia, gue bahkan tiba –tiba  nggak pernah boker lagi  karena waktu itu ada dia.  Goblok emang, tapi itulah cinta pada saat itu .
Dan akhirnya warna gue yang merah sembam, mulai berubah jadi merah-putih . dan tiba tiba menjadi PINK. Maniskan?
Itulah cinta bisa membuat orang menjadi bahagia. Karena sekarang masih pagi gue mau nulis tentang yang manis manis aja, yang warnanya PINK aja. Gue nggak mau pagi yang cerah ini tiba2 tiba jadi hati yang sepi . *tibatibagalauu
Satu lagi yang bisa kita nikmati pagi hari adalah kopi, cewek atau cowok boleh kok minum kopi. Syaratnya cuma 1 (satu). Lo punya stok kopi nggak ?. sama kayak cinta . cinta itu bisa dinikmati oleh siapa pun. Cewek teremasuk cowok . termasuk gue dan elo.  Sekarang pertanyaanya sama. Elo punya cinta nggak ? ( cinta bukan berarti just pacar, bisa juga gebetan atau seseorang yang kamu cintai secara diam diam ).
Kopi itu bisa membuat kita bangun pagi karena aromanya. Dan apa kalian tau ?  cinta jauh lebih hebat dari segelas kopi. Kalau kopi membangunkan kita dengan aromanya. Kalo cinta membangunkan kita dengan rindunya.
Dan sekarang….
Rasa rindu yang gue rasain membuat gue bangun sepagi ini dan menuliskan rindu untukmu. Kamu pasti tau, kalo kamu yang baca tulisan ini.  pagi ini gue banar banar rindu kamu . 
                            gambar : https://futuredoctor.wordpress.com



“ Cinta itu adalah kopi dipagi hari, dan rindu itu aromanya  “.


puisi kopi

Kopi... Warnanya hitam... Aromanya khas... Memenuhi cangkir hari ini...

 

Kopi... Pahit? Tambahkan lagi gulanya... Supaya manis seperti diriku... Tapi taukah kau sayang? Pahit hanya sekedar rasa di lidah

  

Kopi... Aduklah sekejap sayang... Jangan lama berpikir lagi... Aku takut jika jejak aroma yang khas melesat ke angkasa...

  

Kopi... Tapi sayangnya kau tak mencampur gula, tak mengaduknya bahkan tak minum hingga akhirnya kopi dingin dengan kebekuan kita

  

Kopi... Kau berdiam dan membuat aku sakit... Pernikahan kopi dan cangkir yang tragis.. Kau tak melirik lagi... Kopi hitam itu...


***
Tweetku di @poetrakoedoes
Dan entah kenapa hadir gitu aja. Yang jelas aku ingin menuliskannya dalam bentuk kicauan....

***

Selamat menikmati kopi yang dingin dalam kemalasan untuk meminumnya...

^_^

Jadilah Seperti Kopi


Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.


Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah.


Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak.


Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.


Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. "Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?"


Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.




Kita menjadi lelah
kita kehilangan harapan
kita menyerah

tidak ada lagi semangat berjuang
JANGAN SEPERTI WORTEL

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?





Kita Benci Orang Lain
Kita Juga Benci Diri Sendiri

Hati Kita Membeku
Tidak Ada Lagi Kehangatan
Yang Tinggal Hanya Kepahitan

JANGAN SEPERTI TELUR!!!


Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.